Kanan Foto Tengah: Direktur Utama PT Sang Hyang Seri (Persero) Maryono Saat acara penandatanganan akta penggabungan PT Pertani kedalam PT Sang Hyang Seri.
Kehadiran perusahaan hasil merger antara PT Pertani (Persero) dan PT Sang Hyang Seri ( Persero ) ini dipercaya akan menciptakan pertumbuhan pesat karena model bisnis keduanya akan menghasilkan suatu ekosistem bisnis end to end. Karena di sektor hulu kedua perusahaan tersebut menangani penyediaan sarana produksi pertanian, pengolahan hasil pertanian, penelitian, pengembangan pertanian serta corporate farming. Sementara di hilir penggabungan BUMN Pertanian ini juga akan semakin kuat dalam pendistribusi barang jadi seperti benih, pupuk organik, hortikultura, beras premium, beras khusus bahkan dalam mengekspor beras PT Sang Hyang Seri (Persero) berhasil melakukannya. Assistant Vice President Komunikasi PT Sang Hyang Seri (Persero) Aditya Bima Shakti mengatakan Akta penandatangan penggabungan perusahaan PT Pertani melebur ke PT Sang Hyang Seri telah dilakukan pada 2 Desember 2021.
“Pergabungan hasil PT Pertani ( Persero ) dan PT Sang Hyang Seri ( Persero ) diharapkan dapat memperkuat perkembangan pada sektor pertanian nasional. Sehingga harapannya, hal ini dapat mendorong pelaku industri pertanian untuk turut maju dan berkembang serta kesejahteraan para petani menjadi naik kelas” ujar Direktur Utama PT Sang Hyang Seri (Persero), Maryono.
Menteri BUMN , Erick Thohir juga menjelaskan seperti yang dikutip pada acara Jakarta Food Security Summit menjelaskan, rencana besar dengan penggabungan Pertani dan SHS ini dapat menjadi kekuatan tersendiri karena era bibit/benih menjadi kunci food security kedepan, melalui peningkatan teknologi sehingga dapat menciptakan value tersendiri sehingga dapat berkompetisi dengan negara lain.
Sementara itu, Staf Khusus III Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan proses penggabungan BUMN ini juga bagian dalam pembentukan holding BUMN pangan yang dipimpin PT RNI, Arya meyakini proses penggabungan sejumlah BUMN klaster pangan akan memperkuat ekosistem pangan nasional ke depan.
“Ini langkah Pak Erick Thohir supaya satu kesatuan ekosistem dalam membantu industri pangan dan BUMN-BUMN dengan diholding mereka akan lebih fokus, kuat, dan tidak saling bersaing,” kata Arya.