
Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) bersama PT Sang Hyang Seri (SHS) dan berbagai pemangku kepentingan menggelar rapat strategis guna membahas penyediaan benih padi nasional yang bertujuan untuk memperkuat ekosistem perbenihan sebagai upaya mendukung percepatan swasembada pangan di Indonesia. Koordinasi berlangsung di Kantor Pusat PT Sang Hyang Seri, Jakarta, pada Selasa (4/3).
Pertamuan ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Pertanian (Kementan) yang diwakili oleh jajaran dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, perwakilan Direktorat Serealia, perwakilan dari Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan, perwakilan Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, serta perwakilan Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diwakili oleh jajaran Pusat Riset Tanaman Pangan, serta perwakilan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas yang diwakili oleh Direktorat Pangan dan Pertanian. Dari PT Sang Hyang Seri, pertemuan dihadiri langsung oleh Direktur Utama dan Direktur Komersial, sementara dari mitra industri turut hadir Ketua Umum Asosiasi Perbenihan Indonesia (ASBENINDO), Ketua Umum Asosiasi Benih Nasional (ASBENAS), Himpunan Produsen Pengedar Benih Jawa Timur (HPPB) serta Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI).
Direktur Utama PT Sang Hyang Seri, Adhi Cahyono Nugroho, menegaskan bahwa sebagai BUMN perbenihan, SHS berkomitmen untuk terus mendukung ketersediaan benih unggul bagi petani.
“Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan benih padi unggul tersedia sesuai dengan kebutuhan petani di berbagai daerah. Optimalisasi SHS sebagai aset negara merupakan langkah strategis untuk mendukung swasembada pangan dan kesejahteraan petani.” ujar Adhi Cahyono Nugroho.
Sementara itu, Kemenko Pangan menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam memperkuat sistem perbenihan nasional. Upaya ini mencakup penguatan riset dan inovasi varietas unggul, optimalisasi rantai pasok, serta skema pendanaan yang berkelanjutan untuk mendukung industri benih di Indonesia.
Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Produk Tanaman Pangan Kemenko Pangan, Kus Prisetiahadi, menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam memastikan ketersediaan benih padi yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Benih unggul yang berkualitas adalah kunci dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. Sinergitas antara rencana tanam dengan penyediaan bibit sangat krusual, karenannya kami berharap sinergi antara pemerintah, BUMN, dan pelaku industri dapat memperkuat ekosistem perbenihan nasional guna mencapai swasembada pangan,” ujarnya.
Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konkret bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan yang lebih efektif guna mempercepat swasembada pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani melalui ketersediaan benih berkualitas tinggi.



