PKS Densus 88 AT Polri dan PT Sang Hyang Seri Untuk Pemberdayaan Mantan Napiter di Sektor Pertanian

WhatsApp
Facebook
Telegram
LinkedIn
X
Inspektur Jenderal Polisi Sentot Prasetyo, S.I.K., Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kanan), berfoto bersama Adhi Cahyono Nugroho, selaku Direktur Utama PT Sang Hyang Seri (Kiri).

Kab. Subang – Dalam upaya memperkuat reintegrasi sosial dan meningkatkan daya saing mantan narapidana terorisme (Eksnapiter) melalui sektor pertanian, Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia (Densus 88 AT Polri) dan PT Sang Hyang Seri (PT SHS) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Pemberdayaan Eksnapiter dalam rangka Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian. Acara ini berlangsung di Lumbung Pangan Sukamandi, PT Sang Hyang Seri, Subang, Jawa Barat pada Jum’at (21/02).

Penandatanganan PKS ini dilakukan oleh Inspektur Jenderal Polisi Sentot Prasetyo, S.I.K., selaku Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Adhi Cahyono Nugroho, selaku Direktur Utama PT Sang Hyang Seri. Kerja sama ini bertujuan untuk memberdayakan Eksnapiter melalui pelatihan dan pendampingan dalam budidaya padi dan peternakan, sehingga mereka dapat memiliki keterampilan dan daya saing nantinya.

Dalam sambutannya, Inspektur Jenderal Polisi Sentot Prasetyo menyatakan bahwa program ini merupakan langkah strategis dalam proses reintegrasi sosial bagi mantan narapidana terorisme. “Eksnapiter yang telah selesai menjalani hukuman dan lolos skrining oleh Densus 88 AT Polri akan mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam program ini. Dengan pembelajaran, stimulasi, motivasi, serta pemberian kuasa dalam pengelolaan pertanian dan peternakan, diharapkan mereka dapat lebih berdaya dan mandiri dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Sang Hyang Seri, Adhi Cahyono Nugroho, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus pemberdayaan sosial. “Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertanian, PT Sang Hyang Seri siap memberikan pelatihan, pendampingan teknis, serta akses terhadap sarana dan prasarana pertanian bagi para peserta program ini. Kami berharap langkah ini dapat menciptakan peluang ekonomi baru bagi mereka,” katanya.

Selain sektor pertanian, mulai tahun ini kerja sama diperluas ke bidang peternakan domba untuk menambah nilai ekonomi sekaligus memperkaya wawasan budidaya bagi para peserta program. Peternakan domba ini tidak hanya berkontribusi dalam aspek ekonomi, tetapi juga menciptakan ekosistem pertanian yang lebih berkelanjutan. Kotoran hewan akan diolah menjadi pupuk organik yang nantinya dapat digunakan kembali untuk meningkatkan kesuburan lahan pertanian. Dengan demikian, program ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan kesejahteraan individu, tetapi juga mendorong praktik pertanian ramah lingkungan.

Sebagai bagian dari acara, rombongan juga melakukan inspeksi ke lokasi lahan kerja sama pertanian yang terletak di Blok L19 serta melihat fasilitas kandang domba yang menjadi bagian dari program peternakan yang dikembangkan di Sukamandi.

Program ini diharapkan dapat menjadi model dalam mendukung proses reintegrasi sosial bagi Eksnapiter dan membuka peluang bagi mereka untuk memiliki kehidupan yang lebih produktif melalui sektor pertanian dan peternakan. Lebih dari sekadar pelatihan, program ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk membangun kembali kehidupan dengan cara yang positif dan berkontribusi bagi masyarakat luas.